Blog single

Diskusi WEGE Menggali Prospek Solusi Modular untuk Bisnis Properti

Teknologi konstruksi modular memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Rumah panel dan rumah instan yang didirikan dengan teknologi ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi bisnis properti yang lebih terakselerasi dan ramah lingkungan. Hal ini terungkap dalam diskusi bersama para calon pengguna produk modular dan konsultan perencana yang diadakan oleh PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) pada 5 Maret 2020 di Keraton at The Plaza.

Diskusi yang dibagi dalam dua sesi tersebut mengupas teknologi konstruksi modular dari berbagai perspektif. Sesi pertama diisi oleh Direktur Pengembangan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE), Nur Al Fata, dan CEO Bobobox, Indra Gunawan, untuk membahas kaitan antara teknologi konstruksi modular dengan bisnis properti. Sesi kedua dibawakan oleh Hari Nugraha Nurjaman, Ketua Umum Ikatan Ahli Pracetak dan Prategang Indonesia (IAPPI), Riri Yakub dari Atelier Riri Architect, dan Soekartono Sowearno dari Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG) untuk mendiskusikan teknis dari sisi struktur, arsitektur dan mekanika elektrikal.

Menurut Nur Al Fata, metode modular (Offsite Construction) merupakan solusi konstruksi masa depan. Seiring dengan lebih terbukanya wawasan masyarakat, perkembangan teknologi konstruksi modular di Indonesia dapat lebih cepat bersaing secara global. Apalagi mengingat metode ini sudah lama diaplikasikan di negara-negara maju dan berkembang.

Bagaimana pendapat para praktisi lain tentang teknologi konstruksi modular? Berikut ini beberapa pendapat yang penting untuk diketahui oleh Sobat Properti.

Indra Gunawan, CEO Bobobox, mengatakan bahwa ia sepakat dengan pendapat yang disampaikan oleh Nur Al Fata terkait peran modular sebagai solusi konstruksi masa depan. Permintaan properti saat ini semakin meningkat, tetapi para pengguna juga membutuhkan speed. Dalam hal ini, modular merupakan sebuah solusi. Akan tetapi, ia menekankan pula dibutuhkannya perbaikan lebih lanjut, misalnya tentang masalah durability dan pricing.

Riri Yakub dari Atelier Riri Architect juga setuju dengan visi modular sebagai solusi konstruksi masa depan. Secara khusus, ia menggarisbawahi tentang design, demand, dan market knowledge yang semakin meningkat. Ia bahkan memproyeksikan, “Dalam jangka waktu 5-10 tahun ke depan, (teknologi konstruksi modular) bisa jadi menggantikan proses konstruksi konvensional.”

Para peserta dan pakar yang hadir dalam diskusi saling bertukar pikiran mengenai teknologi konstruksi modular saat ini dan masa depan. Pemahaman terhadap keunggulan, kelemahan, dan tantangan dalam bidang ini merupakan bekal untuk mencapai solusi yang lebih baik lagi di tengah kemajuan teknologi yang semakin cepat.