Blog single

Berbagai Fasilitas Pendukung RS Khusus Covid-19 dan Penyakit Menular di Pulau Galang

Pembangunan sebuah kompleks rumah sakit tentu membutuhkan struktur yang besar dan beragam fasilitas penunjang. Hal ini berlaku pula bagi pendirian kompleks rumah sakit khusus penanganan pasien COVID-19 dan penyakit menular lain yang sedang dirintis oleh Pemerintah RI di Pulau Galang. Walaupun konstruksi rumah sakit mengejar target selesai pada akhir Maret 2020 sesuai instruksi Presiden Joko Widodo, tetapi pendirian fasilitas pendukung tetap perlu diperhatikan.

Dengan semakin mendekati detik-detik akhir, apakah konstruksi kompleks RS Corona dan fasilitas pendukungnya akan terealisasi sesuai jadwal? Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau langsung ke lokasi pada hari Rabu, 25 Maret 2020, dan menyatakan optimis pembangunan dapat diselesaikan sesuai jadwal. Material konstruksi sudah tiba di lokasi sepenuhnya dan tenaga kerja sebanyak 1600 orang telah diterjunkan di lapangan.

Progres konstruksi yang dimaksud oleh Menteri Basuki bukan hanya mencakup bangunan observasi (karantina) pasien saja dan ruang isolasi saja. Sejumlah fasilitas pendukung bahkan sudah selesai sepenuhnya. Struktur kompleks secara terperinci sebagai berikut:

Pembangunan Zona A (Renovasi Eks Sinam)

Zona A meliputi gedung penunjang seperti mess petugas, dokter dan perawat, gedung sterilisasi, gedung farmasi, gedung gizi, laundry, gudang dan power house. Semua ini ditempatkan di gedung bekas pengungsi Vietnam yang telah direnovasi.

Pembangunan Zona B (Konstruksi Modular)

Zona B meliputi fasilitas penampungan dan fasilitas pendukung seperti ruang isolasi, ruang observasi, laboratorium, ruang sterilisasi, GWT, Central Gas Medik, instalasi jenazah, helipad, dan zona utilitas. Semua modul panel dari Jakarta sudah sampai di lokasi dan hanya tinggal menunggu instalasi.

Selanjutnya, di sekitar fasilitas utama juga akan dilengkapi beberapa fasilitas vital, antara lain ruang tindakan, ruang penyimpanan mobile rontgen, ruang laboratorium, dapur, fasilitas air bersih, pengelolaan air limbah, drainase, sampah, dan utilitas lainnya, serta ruang alat kesehatan ruang isolasi dan observasi.

Pengadaan Air Bersih

Ketersediaan air bersih merupakan poin krusial dalam pendirian RS Corona ini. Demi menjamin pemenuhan kebutuhan air bersih yang stabil, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Ditjen SDA telah melakukan pemasangan pipa transmisi air baku sepanjang 13,8 km yang menyalurkan air dari reservoir Waduk Monggak Rempang ke clean water tank di lokasi. Progres telah mencapai 100%. Selain itu, aktivitas pengerukan dan perluasan kapasitas embung yang berada di Pulau Galang sudah selesai 100%.

Proyek konstruksi rumah sakit tahap pertama ini dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana PT Waskita Karya dan PT Wijaya Karya dengan kerjasama PT Virama Karya sebagai konsultan Manajemen Konstruk